Abstract

ABSTRAK
Cakupan MKJP di Kelurahan Harjamukti Cimanggis menurut data Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2017 sebesar 25,3%, angka tersebut masih di bawah target nasional yaitu 26,7 %. Hasil studi pendahuluan didapat hanya 30% akseptor KB yang menggunakan MKJP. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, budaya, dukungan suami dan sumber informasi terhadap pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada pasangan usia subur (istri) di Kelurahan Harjamukti Cimanggis Depok tahun 2018.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasangan usia subur (istri) di Kel. Harjamukti Cimanggis Depok, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 171 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, sedangkan uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil yang didapat adalah responden yang menggunakan metode kontrasepsi sebagian besar menggunakan MKJP berjumlah 87 responden (50,9%). Uji statistik pada variabel independen penelitian ini menunjukkan hasil yaitu variabel pengetahuan p value = 0,001, OR=0,057, budaya p value = 0,001, OR=17,8, dukungan suami p value = 0,001, OR= 1.057 dan sumber informasi p value = 0,001, OR = 0,319. Sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan pengetahuan, budaya, dukungan suami dan sumber informasi terhadap penggunaan MKJP. Budaya merupakan faktor yang memiliki peluang lebih dalam mempengaruhi responden memilih MKJP dalam ber-KB. Saran bagi tenaga kesehatan untuk lebih melakukan pendekatan persuasif masyararakat setempat terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama.



Kata kunci : MKJP, PUS, dan budaya