Abstract

Di indonesia pemijatan bayi masih banyak dilakukan oleh dukun bayi dan pemijatan hanya dilakukan saat bayi
rewel atau sakit (³). Berdasarkan wawancara dengan 10 ibu yang mempunyai bayi di Kelurahan Nanggewer ,
hanya 20 % yang menyatakan mengetahui bahwa pijat bayi bisa dilakukan sendiri dirumah, selebihnya
mengatakan bahwa belum mengetahui tentang teknik pijat bayi dan selalu membawa bayinya ke dukun apabila
anaknya akan dipijat. Padahal Stimulasi sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan hormonhormon
yang diperlukan dalam tumbuh kembang bayi. Dan Stimulasi akan lebih baik jika diberikan oleh orangtua
dirumah ,Sentuhan dan pijat bayi dapat menjamin adanya bounding bayi dengan ibu dan menimbulkan perasaan
aman (²). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan pijat bayi terhadap keterampilan
pijat bayi pada ibu yang mempunyai bayi di RW 08 Nanggewer Cibinong Bogor. Metode penelitian
menggunakan analitik kuantitatif dengan rancangan quasy eksperimen dengan desain non equivalent control
group design. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi ( usia 1- 12 bulan ) di RW 08
Kelurahan Nanggewer Kecamatan Cibinong Bogor sebanyak 102 orang. Penelitian dilakukan pada 2 RT di
wilayah RW 08. Dari RT 07 diambil 10 orang sebagai kelompok intervensi, dan dari RT 08 diambil 10 orang
sebagai kelompok kontrol. Sampel dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Alat bantu pengumpulan
data menggunakan daftar tilik. Kelompok intervensi dan kontrol di nilai ketrampilan nya dalam memijat bayi
sebelum dan sesudah intervensi . Data yang didapat dianalisis menggunakan dummy tabel dan dihitung nilai
probabilitas kemudian dilakukan uji Chi square. Hasil analisis univariat didapatkan data bahwa nilai rata-rata
keterampilan pijat bayi pada kelompok intervensi meningkat 90 % hasil post test nya . Hasil perhitungan nilai
probabilitas diperoleh bahwa hanya 5 dari 1000 orang yang keterampilannya akan meningkat apabila tidak
diberikan pelatihan tentang teknik pijat bayi. Kesimpulan Hasil uji statistik ini menunjukan bahwa secara statistik
pelatihan teknik pijat bayi secara signifikan bisa meningkatkan keterampilan dalam memijat bayi. Saran untuk
tempat penelitian Hendaknya berkoordinasi dengan lintas sektor khususnya dengan petugas kesehatan terkait
untuk lebih sering membuat kegiatan pelatihan tentang pijat bayi . Pelatihan bisa diberikan disetiap posyandu
yang ada secara bergilir oleh petugas kesehatan atau bidan desa.



Kata Kunci : Pelatihan, Pijat Bayi, Keterampilan